rss

Selasa, 11 Januari 2011

Pengembangan Fortifikasi Pangan di Indonesia

Stik.TM. Telah dilakukan studi tentang pengembangan fortifikasi pangan di Indonesia sejak September 2000 hingga Januari 2001. Studi ini dilaksanakan atas kerjasama antara Komisi Fortifikasi di Indonesia, UNICEF, Pusat Studi kebijakan Pangan dan Gizi IPB dan Forum Komunikasi pangan di Indonesia. Lokasi studi terletak di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Jawa Tengah dan Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara.

Studi ini menghasilkan kesimpulan penting yakni fortifikasi pada beberapa jenis bahan pangan diharapkan dapat berperan untuk mengatasi masalah kekurangan gizi mikronutrien di Indonesia. Disarankan agar bahan pangan pembawa (vechicle) tidak hanya satu macam, agar hasilnya lebih optimal. Selain fortifikasi iodium ke dalam garam konsumsi, dan fortifikasi zat besi, seng, thiamin dan asam folat dan MP-ASI diusulkan pula untuk memfortifikasi gula dan minyak kelapa dengan vitamin A. Untuk itu perlu dukungan dalam hal kebijakan yang jelas, aspek legal, standard dan pedoman, monitoring dan evaluasi.

0 komentar:


Posting Komentar