rss

Selasa, 11 Januari 2011

Faktor Risiko Gangguan Pendengaran Bayi

Stik. TM Cermati sederet faktor yang bisa meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan pada telinga, agar pendengarannya berkembang optimal.

Berikut adalah faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan pendengaran:
  • Ada salah seorang anggota keluarga yang memiliki gangguan pendengaran, khususnya ketulian, secara permanen.
  • Bayi lahir dengan berat badan rendah, kurang dari 2 kg.
  • Saat ibu hamil trimester pertama atau ketika lahir, bayi terkena infeksi TORCH (toksoplasmosis, rubella, virus sitomegalo, atau herpes).
  • Begitu lahir, bayi harus mendapatkan perawatan di unit NICU (neonatal intensive care unit) dengan alat bantu hidup (ventilator) lebih dari 5 hari.
  • Ada kelainan pada bentuk kepala bayi, bagian wajah, atau telinga.
  • Bayi saat lahir membutuhkan transfusi tukar darah, karena kadar bilirubin darahnya berlebihan (hiperbilirubin).
  • Bayi terkena ensefalitis (radang jaringan otak) atau meningitis (radang selaput otak), dengan gejala antara lain berupa kejang-demam
  • Pernah mengalami trauma di bagian kepala, misalnya akibat jatuh dan terbentur dengan keras.
  • Menderita kelainan perkembangan otak atau sistem saraf.
Berbekal faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan pada indera pendengaran ini, Anda bisa meminimalkan risiko tersebut.

0 komentar:


Posting Komentar