Berikut adalah faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko bayi mengalami gangguan pendengaran:
- Ada salah seorang anggota keluarga yang memiliki gangguan pendengaran, khususnya ketulian, secara permanen.
- Bayi lahir dengan berat badan rendah, kurang dari 2 kg.
- Saat ibu hamil trimester pertama atau ketika lahir, bayi terkena infeksi TORCH (toksoplasmosis, rubella, virus sitomegalo, atau herpes).
- Begitu lahir, bayi harus mendapatkan perawatan di unit NICU (neonatal intensive care unit) dengan alat bantu hidup (ventilator) lebih dari 5 hari.
- Ada kelainan pada bentuk kepala bayi, bagian wajah, atau telinga.
- Bayi saat lahir membutuhkan transfusi tukar darah, karena kadar bilirubin darahnya berlebihan (hiperbilirubin).
- Bayi terkena ensefalitis (radang jaringan otak) atau meningitis (radang selaput otak), dengan gejala antara lain berupa kejang-demam
- Pernah mengalami trauma di bagian kepala, misalnya akibat jatuh dan terbentur dengan keras.
- Menderita kelainan perkembangan otak atau sistem saraf.
0 komentar:
Posting Komentar